Senin, 06 Juni 2011

ketika hatiku tersakiti

aku memang bukan manusia sempurna
aku juga berasal dari keluarga sederhana
alhamdulillah aku di bekali ilmu agama dari orang tua aku
hingga ketika banyak cobaan menimpa aku masih berpegang pada tiang agama

sejak memutuskan memakai jilbab banyak banget cobaan yang menghampiri aku
dijauhi teman-teman main adalah satu di antaranya.
_alhamdulillah masih ada NAIRA, Lia & Tutut serta Aa' yg mendukung aku
mulai masuk kuliah berbagai fitnah dari lingkungan sekitar rumah banyak aku terima
sampai sekarang silih berganti fitnah itu datang padaku dan sumbernya dari orang-orang yang sama
aku gak tau apa motifnya
kalau di lihat dari segala segi mereka jauh lebih beruntung dari aku
itulah orang-orang yang gak bisa bersyukur atas apa yang mereka punya dan selalu iri dengan apa yang dicapai orang lain
fitnah yang terberat yang aku terima adalah ketika ada yang menuduh aku mengambil laptopnya hanya dengan alasan "aku tidur dikamarnya dan aku tahu kunci kamarnya"
saat itu aku sedang dilema dengan masalah pribadi aku masih di tambah fitnah itu
disini aku akan menuliskan segala kronologis kejadian dari aku datang hingga aku pulang:
jum'at (sekitar jam 8.35) aku sampe di tembalang dan naruh barang di kamar no.3
          kemudian aku ke dekanat untuk ambil legalisiran dan kembali ke kamar no. 3 hingga sore
          sore aku pergi sama temen buat makan dan fotokopi serta ambil uang soalnya sampai semarang uang aku ilang baru setelah itu aku pindah di kamar no.17
          malam aku beli makan di angkringan depan kost dengan mbak kost dan adik kost 
          aku tidur di kamar no.17 sama yang punya kamar
sabtu pagi - sore aku ke Udinus sama temen. pulang uda sore n tidur.
           malam beli maem di QC sama adik kost trus maem bareng-bareng di depan kost.
           malam itu aku tidur di kamar no.3
minggu pagi-sore aku ke Udinus lg. sampai kost aku langsung berkemas dan pulang ke sragen.

notes ini aku buat seperti keadaan aslinya.
aku hanya ingin kesadaran dari si penuduh untuk minta maaf kepada orang-orang yang dia tuduh mengambil laptopnya sebelum ajal menjemputmu.
jangan sampai kita yang kalian tuduh merasa sakit hati dan mendendam padamu

 terima kasih karena udah menorehkan luka dihatiku. kamu sudah aku anggap sebagai adikku sendiri tapi ternyata seperti itu balasanmu. aku menyesal dengan segala yang pernah aku lakukan untukmu.

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar