Kamis, 29 November 2012

GURUKU KEKASIHKU


“Lia, duduk belakang aja yuk! Panas nich disini.” Ajak Dinda. Mereka sekarang lagi les di salah satu lembaga bimbingan belajar di kota pelajar tersebut.
“Dinda, ngomong-ngomong gimana kabar pangeran udaramu?” Dinda memiliki seorang pacar, namun mereka belum saling mengetahui. Mereka kenal lewat SMS dan jadianpun lewat HP.
“Ya...biasa aja. Tadi pagi dia telpon aku. Dan katanya sich dia ada di Jawa Timur. Eh, aku suruh nyebutin di mana tepatnya dia nggak mau.”
“Tunggu dech. Emange dia kerja dimana?”
“Dia sich ngomongnya kerjanya tuch pindah-pintah di seluruh kota yang ada di Jawa gitu. Tau ah! Tuh Tentornya udah dateng. Lho kayaknya tentor baru tuch” mereka mengakhiri pembicaraan saat tentornya datang.
“Wau... cakep banget.” Lanjut Lia
“Selamat sore guys” sapa tentor yang masih muda and ca’em tersebut.
“Sebelumnya perkenalan dulu aja ya. Nama saya Yoga Pratama, biasa dipanggis Mas Yoga, asli Solo City Central Java.” Dinda dan Lia langsung terdiam.
“Status . . .” tanya anak-anak yang selalu ingin tahu
“Kalau saya sich masih bujang. Tapi, pendaftaran sudah ditutup. Karena saya sudah memiliki seseorang yang spesial” jawab Mas Yoga dengan PDnya.
“Lia, bener nggak sich pendengaran aku?” tanya Dinda yang tak percaya dengan apa yang didengarnya. Dinda langsung saja mengeluarkan HPnya dan menelfon pacar udaranya tersebut.
“Semoga ini hanya kebetulan saja” doa Dinda yang tak ingin percaya dengan yang terjadi. Dan HP sang tentor berbunyi. Anak-anak langsung bersorak tanpa dikomando. Dinda_pun langsung mematikan HPnya.
“Oh ya, ini semua satu sekolah kan?” lanjut sang tentor untuk meredam kebisingan ruangan.
“Iya Pak........ eh, Mas” jawab anak-anak yang mulai beranjak dewasa itu dengan kompaknya.
“Kalian dari SMA mana?”
“SMA Negeri 2 Surabaya gitu lho” jawab Eggi dengan bangga menyebut nama sekolahnya.
“O... SMA Negeri 2 Surabaya.” Jelas sang tentor.
Dinda sudah tak berani berkutik. Dia hanya terdiam saat sang tentor menjelaskan tentang Aritmatika. Memang Dinda sangat menyukai pelajaran Matematika. Tapi bukan itu yang membuatnya diam. Dia Cuma tidak ingin perhatian sang tentor tertuju pada dia. Karena setiap ada anak yang ramai Mas Yoga langsung memberi pertanyaan.
Dinda bisa saja menjawab pertanyaan mas Yoga, yang ia takutkan kalau mas Yoga hafal dengan suaranya. “Untung aku nggak pake nama Asliku saat kenalan sama dia. Bisa mati aku.” Kata Dinda kepada Lia yang sembari tadi juga sama-sama diamnya.
Les di hari itupun usai. Dinda langsung menghela nafas panjang-panjang. Dinda dan Lia pulang paling akhir.
“Din, mas Yoga masih di dalam samperin sana gih!”
“Gila kamu ya! Bisa mati aku” tak berselang lama tiba-tiba mas Yoga memanggil mereka berdua.
“Dek, tunggu sebentar.” Merekapun tak jadi pulang karena Mas Yoga menyuruknya berhenti.
“Ada apa Mas?” tanya Lia.
“Kalian dari SMA Negeri 2 Surabaya juga kan?”
“Iya, memangnya ada apa ya Mas?”
“Apa kalian kenal dengan Clarisa. Biasanya dipanggil Icha. Dia anak 3A3.”
“Iya kenal” jawab Dinda, yang akhirnya mau angkat bicara juga.
“Lho suara kamu kok mirip Icha ya?”
“Ya, enggak lah. Masak suara Dinda mirip suara Icha sich Mas. Mas ngarang dech.”
“Dek, aku boleh titip salam buat dia nggak?”
“Boleh aja kok Mas. Tapi ada satu syarat.” Jawab Lia dengan santainya.
“Apa tuch syaratnya?”
“Mas Yoga harus setia dengan kelas kita. Maksudnya, setiap ada jam Matematika, Mas Yoga harus ngisi kelas kita.” Lia mengajukan syarat dengan alasannya. Dinda masih terdiam di dekat Lia sambil melirik Yoga.
Hari demi haripun telah berlalu. Dinda masih saja mengikuti les yang dibimbing oleh Yoga. Dan Icha juga masih setia dengan pacar udaranya yang sudah dia ketahui wajahnya. Walaupun Yoga belum tau wajah Icha. Biarin, salah siapa enggak usaha.
Satu bulan telah berlalu. “Icha, kamu tau nggak ini tanggal berapa?” Tanya Yoga saat dia telfon Icha.
“Tanggal 2 Agustus emangnya kenapa?” tanya Icha, sebenarnya dia tahu dengan maksud kata-kata Yoga. Dan mereka janjian mau ketemuan setelah usia hubungan mereka dua bulan.
“Aku nggak bisa kalo ntar sore. Aku ada Les.” Jawab Icha saat diajak ketemuan sore harinya.
Akhirnya mereka sepakat menunda pertemuan mereka untuk yang pertama kalinya.
Les disore yang melelahkan itu dimulai. Dinda sudah bertekat hati untuk menampakkan dirinya yang sebenarnya. Saat pengisian daftar hadir siswa, Dinda menuliskan nama samarannya, Icha.
“OK. Sudah satu bulan saya mengisi di kelas ini. Hari ini saya akan mengenal kalian satu per satu.” Mas Yoga memanggil nama siswa-siswinya satu per satu, sampai juga urutan Icha. Dia tidak berani menampakkan wajahnya, Dinda hanya berani mengacungkan jari dan Mas Yoga pun terdiam.
Teman-teman Dinda pada bingung dengan kelakuan sang tentor dan salah seorang teman mereka. “Mas, kok malah diam. Cepetan lanjutin. Atau... tentor kita jatuh cinta pada Dinda?” Eggi memecah keheningan.
“Hu. . . hu . . .hu . . .” sorak anak-anak yang lain. Hingga jam pelajaran sore usai Mas Yoga masih bertanya-tanya apa benar dia Icha, pacarnya.
(Yoga, kini qm udh tau sp aq. Qm udh tau sperti apa aq. 2 bln tlh berlalu ‘n qt udh saling ktmu) itulah yang ditulis Dinda di layar HPnya sesaat sebelum mereka pulang les.
Setelah les usai, Dinda dan Lia langsung berdiri untuk beranjak pulang. Namun, mereka pulang paling akhir. “Icha, tunggu sebentar” cegah Yoga saat mereka akan beranjak keluar ruangan.
“Din, aku pulang dulu ya” emang Lia adalah sahabat yang pengertian.
“Thanks ya Lia.” Sahut Dinda
Icha dan Yoga pun pergi berdua. Mereka telah tepati janji mereka untuk bertemu setelah hubungan mereka berusia dua bulan. Tak hanya itu, Yoga juga telah bertemu dengan Orang Tua Dinda, dan mengutarakan niatnya untuk bertunangan dengan Dinda sebelum mereka melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.
Dan Guru Les Dinda juga menjadi kekasihnya. Tiada yang tidak mugkin di dunia ini, segala kemungkinan dapat terjadi. Segala kebahagian dapat diraih, jika kita mau bersabar dan berserah diri pada-Nya

KETULUSAN HATI


Malam semakin kelam, namun Clarisa, anak gadis keturunan Belanda itu belum juga bisa memejamkan mata. Dia masih memikirkan kata-kata kakeknya tadi sore, saat di teras rumah.
 “ Apa benar agama Islam itu keras, dan kolot ? Tapi kenapa teman-teman banyak yang beragama Islam ? ”
Keesokan harinya saat di Sekolah Clarisa bertanya pada Aisyah teman sebangkunya. “ Ais, aku mau tanya sesuatu, tapi kamu jangan tersinggung ya!”
“ Memangnya ada apa? Apa yang ingin kamu tanyakan ?” Aisyah memang lembut dan penyabar. “ Tadi sore aku dan kakek berbincang masalah agama kamu, agama Islam.”
“ Memang ada apa dengan Agama aku ?” Aisyah semakin penasaran dengan pertanyaan Clarisa.
“ Apa benar agama Islam itu Keras dan Kolot.” Clarisa menurunkan volume suaranya bahkan sampai hampir tidak terdengar. Tetapi Aisyah hanya tersenyum saat pertanyaan itu terlontar dari mulut Clarisa. “ Kamu kok malah tertawa sih? Apa pertanyaanku itu lucu?” tanya Clarisa sambil mengerutkan dahi. ‘wah ini bisa jadi ladang dakwah nih, tanpa susah-susah Clarisa sudah bertanya dengan sendirinya’ ucap Aisyah didalam hati. “ Ya itu tergantung orangnya.” Clarisa tambah bingung dengan jawaban Aisyah.
“ Maksudnya gimana sih Ais?”
“ Ya sebenarnya Islam itu mudah, enak, dan enjoy. Kalau orangnya masuk Islam dengan ikhlas maka ia akan menjalankan ibadah dengan rasa suka dan itu dapat menjadikan dirinya enjoy. Ada apa kok kamu tanya-tanya masalah Islam, tumben banget lho?”

“ E...aku sebenarnya tertarik sekali dengan Islam dan berniat masuk Islam, dan saat kemarin sore berunding dengan Kakek dan kedua orangtua aku, kita malah berdebat dan mereka bilang orang Islam itu kaku dan kolot.”
“ Ya itu karena keluargamu belum tahu bagaimana Islam yang sebenarnya.” Aisyah kalau menjawab segala pertanyaan selalu santai, maka dari itu banyak sekali teman-teman yang menyukai Aisyah.
“ Ais, aku merasakan sesuatu getaran yang berbeda dan selalu kurasakan saat melihat kamu dan teman-teman sembahyang di Masjid. Dan anehnya beberapa waktu yang lalu aku bermimpi kalau rumah aku kebakaran dan yang membantu aku untuk keluar dari rumah itu adalah teman-teman yang memakai jilbab, termasuk kamu.” cerita Clarisa dengan tubuh bergetar.
“ Ya gimana kalau nanti kita kerumah aku, kamu bisa bertanya masalah Islam kepada Ayah dan Kakakku, mereka itu sudah berpengalaman dan memiliki banyak ilmu yang berkaitan dengan Islam.” memang Ayah dan Kakaknya Aisyah itu seorang Ustad. Sepulang Sekolah akhirnya mereka pergi kerumah Aisyah, karena Pak Kholid, Ayah Aisyah sedang pergi kepengajian dan yang ada dirumah hanya Kak Alfian maka Aisyah mengajak Clarisa untuk bertanya masalah agama Islam kepada kakaknya.
Clarisa ditinggal sendirian di ruang tamu rumah kecil mungil milik keluarga Aisyah. Aisyah masih mencari kakaknya dan saat ketemu kakaknya Aisyah bercerita kedatangan temannya itu dan menceritakan status sahabatnya sebagai orang yang memeluk agama lain. “ Kak, ini lho ada teman Ais yang ingin bertanya masalah Islam. Kakak mau membantunya kan?” 
“ Ya kakak akan membantunya memangnya ada apa? Apa yang dapat kakak bantu.” tanya Kak Alfian dengan sabar dan pengertian.
“ Begini kak, kemarin kan saya mengutarakan keinginan saya untuk masuk Islam.”
“ Alhamdulillah. Lalu kenapa.” ucap Kak Alfian. “ Kakak nih ya, Clarisa saja ceritanya belum selesai sudah disela.”
“ Tetapi keluarga saya tidak setuju, kata mereka Islam itu Keras dan Kolot. Apa itu benar kak?”
“ Sebenarnya Islam itu tidak keras dan kolot. Yang keras dan kolot itu adalah watak dari seseorang yang memeluk agama tersebut. Islam itu damai, kita selalu menyerukan perdamaian dan selalu mementingkan kedamaian dan kebersamaan.”
“ Tapi bagaimana dengan bom Bali Kak?”
“ Itu kembali kepada orangnya. Pikiran mereka pendek dan mereka hanya menuruti emosi mereka saja. Kalau Kakak boleh tahu apa yang menyebabkan kamu ingin masuk Islam?”
“ Ya saya lihat Islam itu memberi kedamaian hati, maksudnya walaupun saya belum masuk Islam tetapi saat saya melihat orang yang sedang sembahyang itu hati saya tenang dan ada getaran tersendiri dari dalam hati saya. Kak bagaimana orang seperti saya ini bisa masuk Islam?”
Dan dengan telaten Kak Alfian menerangkan cara masuk Islam dan menjawab semua pertanyaan Clarisa dengan hati-hati takut kalau salah ngomong malah jadi berabe.
Dan pada siang itu juga Clarisa masuk Islam tanpa perasaan ragu-ragu lagi. Hatinya merasa lebih tenang dan masalah timbul setelah Clarisa sampai dirumah. Orangtuanya melihat Clarisa sholat Asar. “Clarisa, tadi apa yang kamu lakukan?”
“ Mana Ma? Apa Sholat yang Mama maksud?”
“ Ya hal yang sering dilakukan orang Islam, mencium lantai dan selalu menghadap kearah barat. Lalu kenapa kamu tadi juga melakukannya? Mama tidak suka!” suara Mama  Clarisa meninggi dan seperti orang yang sedang murka.
“ Ma, Clarisa memang sudah memeluk agama Islam, dan Clarisa wajib untuk melakukan Sholat.”
“ Apa yang kamu bilang! Dasar anak tak tau untung. Mau jadi apa kamu, memeluk agama yang keras dan kolot tersebut?” tanya Kakek dengan nada emosi dan muka yang merah padam membuatnya semakin takut.
“ Islam tidak keras dan juga tidak kolot Kek.” jawab Clarisa dengan sabar dan tenang.
“ Kamu tetap memilih keluarga kamu atau agama yang kamu anut!” tanya Kakek yang masih emosi. Mama langsung terhentak saat pertanyaan itu terlontar dari mulut Kakek.
“ Kek, keduanya sangat berharga bagi Icha. Keluarga akan memberi kebahagiaan bagi kehidupan Icha didunia, dan Agama Islam akan memberi kebahagiaan pada Icha saat di akherat nanti dan kedamaian hati Icha Kek. Tolong Mama dan Kakek mengerti Icha. Icha sudah menemukan pedoman hidup Icha.” jawab Clarisa dengan tenang dan penuh pengharapan agar Keluarganya dapat menerima dia apa adanya.
“ Kamu tetap harus memilih antara Keluarga kamu atau Agama yang kamu anut itu?! Kalau kamu memilih Kita maka kamu harus keluar dari agama kamu itu, namun kalau kamu memilih agama kolot tersebut terpaksa kamu harus meninggalkan rumah ini.” ucap Kakek yang menunjukkan kebijaksanaannya, tetapi itu bukan kebijaksanaan bagi Clarisa tetapi itu sebuah pemaksaan kehendak.
“ Maaf Ma, Kek, Icha tetap pada pendirian Icha. Icha akan tetap memeluk agama Islam, dengan segala resikonya.”
“ Termasuk meninggalkan Mama sayang?” tanya Mama dengan meneteskan air mata.
“ Ya sudah kalau itu keputusan kamu segera kamu tinggalkan rumah ini.” ucap Kakek yang menampakkan kekecewaan terhadap cucunya semata wayang tersebut. Memang itu bukan rumah orangtua Clarisa, Papa Clarisa adalah anak satu-satunya dan Clarisa adalah cucu satu-satunya. Maka Kakek yang berkuasa dirumah itu, bila sudah menjadi keputusan bagi Kakek maka tidak ada yang berani membantahnya.
Dengan berat hati Clarisa pergi dari rumah. “ Ma, maafkan Clarisa, karena sudah mengecewakan Mama dan Papa. Tolong ikhlaskan Clarisa untuk menjalankan perintak Allah SWT.” kata Clarisa sambil menangis dan memeluk Mamanya. “ Lalu apa yang harus Mama katakan pada Papa kalau beliau pulang dari Dinasnya sayang?” tanya Mama dengan raut muka yang kebingungan untuk menjawab pertanyaan Suaminya.
“ Ya kejujuran itu harus diutamakan Ma, nanti kalau Papa pulang Mama katakan saja apa yang terjadi. Kakek berhak kok untuk marah pada Icha karena Icha tidak patuh pada perintah Kakek. Sampaikan maaf Icha pada Kakek ya Ma.”
“ Kamu nanti mau tinggal dimana sayang?”
“ Insya Allah Icha akan tinggal di Panti Asuhan milik keluarga Aisyah.”
“ Ya sudah kalau mau pergi segera pergi, jangan lama-lama disini, saya sudah tidak mau melihat wajah cucu yang tidak mau menurut dan pemberontak itu.” ujar Kakek dengan emosi.
“ Hati-hati disana ya nak !”
“ Iya Ma, Assalamu’alaikum.” Clarisa kemudian pergi dan dia tinggal di Pondok pesantren milik keluarga Aisyah, disana Clarisa diterima dengan baik. Keteguhan hati pasti akan membuahkan sesuatu yang telah diharapkan.
Tiga tahun berlalu, Clarisa mendapat telefon dari keluarganya bahwa kakeknya meninggal dunia. Clarisapun dilema, disatu sisi dia ingin sekali melihat kakeknya untuk terakhir kali dan disisi lain dia telah diusir dari rumahnya.
“Icha, lebih baik kamu pulang sekarang. Berikanlah penghormatan terakhir untuk kakek kamu daripada suatu hari nanti kamu akan menyesal” usul kak Alfian dengan bijak
“Tapi Kak . . .???”
“Sudahlah, yang lalu biarlah berlalu. insyaAllah semuanya akan menjadi lebih baik. Nanti Aisyah akan mengantarkan kamu kerumah kamu.”sambung kak Alfian.
Sesaat sebelum meninggal dunia kakek meninggalkan beberapa pesan. Dan salah satu pesan itu untuk Clarisa.
“Clarisa, cucuku tersayang, kakek ijinkan kamu untuk memilih jalan hidup kamu sendiri dan kakek restui kamu untuk memeluk Islam. Kembalilah kerumah ini cucuku. Kakek bangga memiliki cucu seperti kamu. Jaga ayah dan Ibumu sayang. Maafkan atas keegoisan kakek.” Clarisa sangat bahagia dan terharu karena kakeknya telah tersadarkan di akhir hayatnya. Clarisapun kembali kerumahnya dan tak lama setelah dia di Wisuda Sarjana, kak Alfian datang bersama kelurganya untuk melamar Clarisa. Dan akhirnya keluraga Clarisa memeluk agama Islam sebagai pegangan hidup.
“Akhirnya kita tidak hanya jadi sahabat tapi kita jadi saudara ya Cha.” Tutur Aisyah setelah Clarisa dan kakaknya menikah
“Dah ya capek nich nulis terus...
Ri2n bo2k dlu ah....
Da...da...da...”

Sabtu, 15 Oktober 2011

Struktur Organisasi


OrganizationStructure
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Tipe – tipe struktur organisasi terbagi menjadi 3 yaitu :
-Functional OrganizationStructure
- Project/Divisional Organization Structure
- Matrix OrganizationStructure
:: Tiga tipe Struktur Organisasi :::
A.   Functional OrganizationStructure
Disebut organisasi fungsional karena organisasi ini dipecah atau dikelompokkan menjadi unit berdasarkan fungsinya. Ciri utama organisasi fungsional ialah memiliki strutur piramida dengan konsep otoritas dan hirarki vertikal dengan sifat-sifat berikut :
1.      Prinsip komando tunggal dimana masing-masing personil hanya memiliki satu atasan
2.      Setiap personil mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang jelas.
3.      Arus informasi dan pelaporan bersifat vetikal.
4.      Hubungan horizontal diatur dengan prosedur kerja, kebijakan, dan petunjuk pelaksana.
5.      Mekanisme koordinasi perunit, bila diperlukan dilakukan, dengan rapat-rapat atau membentuk panitia perwakilan.
Ø Keuntungan-keuntungan organisasi fungsional :
1.    Memudahkan pengawasan karena personil melapor hanya kepada satu atasan.
2.    Adanya potensi meningkatkan keterampilan dan keahlian individu serta kelompok untuk menjadi spesialis pada bidangnya.
3.    Konsentrasi personil terpusat pada sasaran bidang yang bersangkutan.
4.    Penggunaan sumber daya yang efisian sebai akibat pekerjaan yang sejenis dan berulang-ulang.
5.    Memudahkan pengendalian kinerja personil serta biaya, jadwal dan mutu produk.
Ø Kelemahan organisasi fungsional
1.      Sesuai dengan maksud pembentukannya,struktur fungsional ditujukan untuk menangani kegiatan atau masalah yang dapat diantisipasi dan diklasifikasi. Kesulitan yang dihadapi biasanya keterbatasan struktur fungsional, ialah :
2.      Cenderung memprioritaskan kinerja dan keluaran masing-masing bidang. Hal ini dapat mengurangi perhatian tujuan perusahaan secara menyeluruh.
3.      Makin besar organisasi, makin panjang prosedur pengambilan keputusan, hal ini memungkinkan terjadinya distorsi informasi dan urgensi.
4.      Sulit mengkoordinasi dan mengintegrasikan pekerjaan yang multidisiplin dan melibatkan banyak pihak diluar organisasi.
5.      Kurangnya jalur komunikasi horizontal.
Ø  Contoh organisasi fungsional


B.   Project/Divisional Organization Structure
Yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan proyek/kegiatan yangsedang dijalankan.
     Keuntungan-keuntungan organisasi project/divisional :
1.      Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan
2.      Masing2 kegiatan proyek mempunyai struktur sendiri, mulai dari pemimpin proyek sampai divisi2nya
3.      Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin proyek  terhadap proyeknya juga mudah
4.      Dibutuhkan lebih banyak SDA untuk masing2 proyek


5.      Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing) dalam pengerjaan proyek
6.      Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif yang tinggi
     Kelemahan organisasi project/divisional :
1.      Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi dan birokrasi


     Contoh struktur organisasi project



C.   Matrix OrganizationStructure
Organisasi Proyek Matriks adalah organisasi proyek murni yang melekat pada divisi fungsional pada organisasi induk sehingga pada dasarnya  menggabungkan kelebihan dari organisasi fungsional dengan organisasi proyek murni.
o   Ada tiga sub dari tipe ini, diantaranya :
§ Weak Matrix => peran Manajer Proyek kuat, peran Manajer Fungsional lemah. Manajer Fungsional hanya sebagai penyedia SDA yang ada.
§   Balanced Matrix => peran Manajer Proyek dan Manajer Fungsional setara.
§  Strong Matrix => peran Manajer Proyek lemah, peran Manajer Fungsional kuat. Manjer Proyek hanya sebagai koordinator proyek.
Ø Keuntungan-keuntungan organisasi matrik :
1.      Proyek mendapat perhatian yang cukup
2.      Karena organisasi matriks melekat pada unit fungsionai organisasi induk maka mudah untuk mendapatkan orang potensial yang dibutuhkan dari setiap unit fungsional
3.      Tidak ada masalah yang berat berkenaan dengan nasib pekerja proyek jika proyek selesai
4.      Tanggapan terhadap keinginan klien dapat dengan cepat diberikan seperti pada organisasi proyek murni.
5.      Dengan manajemen matrik proyek akan mempunyai akses perwakilan dan divisi administrasi perusahaan induk, sehingga konsistensinya dengan kebijaksanaan, prosedur dan perusahaan induk bisa dijaga.
6.      Bila ada proyek yang bersamaan, memungkinkan distribusi sumberdaya yang lebih seimbang untuk mencapai berbagai target proyek yang berbeda-beda
Ø  Kelemahan organisasi matrik :
1.      Terdapat kekuatan berimbang antara Manager Fungsional dan Project Manager sehingga bila terdapat keraguan siapa yg mesti terkena beban, pekerjaan proyek jadi terbengkalai
2.      Perpindahan sumberdaya antar proyek bisa meningkatkan persaingan antar masing-masing Project Manager karena ingin memastikan proyeknyalah yang sukses, bukan target organisasi secara keseluruhan.
3.      Manajemen matriks melanggar prinsip utama manajemen,yaitu kesatuan komando (unity of command


Ø Contoh struktur organisasi matriks